Sabtu, 28 Desember 2013

Danau Bedugul adalah ikon wisata BALI yang telah dikenal oleh khalayak umum. Kurang rasanya jika mengunjungi Bali tetapi tidak mampir di danau ini. Danau Bedugul merupakan danau yang terletak di pegunungan Utara di Bali, yakni di kabupaten Tabanan. Akses menuju danau ini bisa ditempuh melalui jalur pantai utara Bali atau jalur selatan melalui kota Denpasar. Jika anda melalui pantai utara Bali, maka anda akan menyaksikan pemandangan kelok-kelok jalanan di Pegunungan yang curam nan mempesona.
Selengkapnya...

Jumat, 18 Oktober 2013

Rujak merupakan makanan khas Indonesia. Mungkin tidak diragukan lagi, kalau semua orang Indonesia mengetahuinya, hanya saja kadang nama penyebutannya saja yang berbeda. Rujak atau lotis terdiri dari berbagai macam buah-buahan segar yang menggiurkan lho..seperti buah Mangga muda, Pepaya Muda, Nanas, Mentimun, Bengkoang, Jambu air, Kedondong, Ubi Jalar, dan lainnya sesuai selera, kemudian disiram dengan sambal pedas manis gula jawa yang bisa disesuaikan kadar pedasnya. Temen-temen bisa lihat contoh gambar rujak di atas yang begitu menggoda selera kita..hmmmm Rujak atau lotis ini enak dinikmati saat siang hari ketika ingin mengembalikan semangat temen-temen setelah beraktivitas. Harga yang terjangkau menjadi salah satu alasan diantara alasan lain bagi temen-temen untuk mencicipi rujak atau lotis. Silakan dicoba :D Selengkapnya...

Jumat, 04 Oktober 2013

Waktu Menurut Orang Mentawai Waktu menurut Orang Mentawai adalah sesuatu yang dapat dibagi. Pembagian waktu Orang Mentawai ditandai dengan gejala alam yang berhubungan dengan kondisi fisik dalam keegiatan mereka sehari-hari. Waktu dimulai pada pergantian antara siang hari dan malam, saat para roh dan makhluk supranatural mulai beraktifitas. Pembagian itu adalah ;  Hari dimulai saat senja, dan disebut anam soibo atau hari diantara siang dan malam, sekitar pukul 18.00. waktu disaat manusia mulai beristirahat.  Inep amainepman atau keadaan sudah remang-remang. Ada juga yang menyebutnya takinining atau mulai ada bunyi-bunyian binatang malam, yaitu sekitar 18.30. waktu datangya malam, ditandai dengan keluarnya bintang malam.  Inem nia atau malam sekitar pukul 19.00. menunjukan adanya gelap pada suasana lingkungan.  Amerep ma tasule atau anak-anak sudah pergi tidur, yaitu sekitar pukul 20.00. pada saat ini anak-anak kecil sudah bermimpi dan jiwa mereka sedang pergi mengunjungi tempat-tempat yang mereka datangi pada siang hari.  Ama kagepgepman atau sudah mulai mengantuk, yaitu sekitar pukul 21.00. orang dewasa saat ini sudah mulai tidur.  Uneng tasule anak kecil sudah nyenyak tidurnya, sekitar pukul 22.00.  Gepgep atau saat mengantuk bagi orang dewasa yang terlambat tidur, yaitu sekitar pukul 23.00.  Karaektat manua atau tengah mala, sekitar pukul 24.00. pada waktu ini keadaan benar-benar sunyi dan tidak ada lampu sama-sekali. Semua orang pergi tidur.  Aipengan aku atau saya sudah terlelap. Tidak ingat apa-apa lagi, sekitar pukul 01.00.  Loisi bilou atau terdengar teriakan bilou semacam siamang. Sekitar pukul 02.00-03.00. saat ini siamang mulai berteriak, pertanda perpindahan suasana dari malam ke jelang dini hari.  Toki gougou siboiki atau ayam mulai bangun. Menunjukan ayam mulai gusar menghirup udara pagi, tetapi belum ada cahaya yang keluar. Suasana ini sekitar pukul 04.00.  Toki gougou patoknia atau ayam mulai berkokok, tetapi masih malas turun dari dahan-dahan, sekitar pukul 04.30.  Aipatautawat kamanua atau matahari mulai keluar (fajar) ayam-ayam sudah turun dari dahan-dahan, babi-babi mulai gelisah di kandangnya karena ingin bermain lumpur. Waktu ini diterangai sekitar pukuk 05.00.  Maipuru piele atau keadaan remang-remang, saat mulai nampak bentuk-bentuk sekitar seperti pohon, binatang dan batu. Cahaya matahari mulai masuk di celah-celah batang pohon dan memberi bentuk pada benda-benda sekitar, pada pukul 05.30.  Amasara bagnan atau matahari mulai menampakkan dan benda-benda sudah jelas terlihat sekitar pukul 06.00.  Simasegge atau pagi hari ditandai dengan munculnya matahari secara penuh dan alam semesta sudah tampak bentuknya. Waktu ini berkisar antara pukul 07.00-09.00.  Pauteluat gougou atau ayam beretelur. Ditandai dengan berkoteknya ayan betina secara bersahutan. Ayam betina terlihat gelisah, berlarian hendak bertelur, sekitar pukul 09.00-11.00.  Diot sulu atau matahari berdiri tepat diatas kepala. Ditandai dengan hilangnya bayang-bayang, sekitar pukul 12.00.  Atu reureuwat sulu atau matahari mulai bergerak, sekitar pukul 13.00.  Gilik sulu atau matahari condong. Posisi matahari sudah mengarah ke barat cakrawala, sekitar pukul 14.00.  Pasiroigenan gougou kasereo atau ayam sedang bermain dan menuju dahan/ranting pada pukul 15.00.  Pasiroigenan gougou ka uma atau ayam sudah kembali ke uma. Ayam-ayam sudah naik ke ranting dan dahan pohon di sapou, sekitar pukul 17.00.  Pasikut sagu atau memasak sagu. Ditandai dengan kegiatan maum ibu yang sedang memasak sagu untuk makan malam, sekitar pukul 17.30. Selengkapnya...

Sabtu, 06 Juli 2013

Bila anda berkunjung ke Yogyakarta, sudah biasa dengan Malioboro, Keraton, Candi Prambanan dan Pasar Beringharjo. PEngen ke tempat yang masih alami, asri dan menyejukkan mata? Datang aja ke pantai di selatan Yogyakarta, tepatnya d Gunungkidul. Jika anda ingin menikmati keindahan Yogyakarta yang lain, ada destinasi yang lumayan menarik dan mungkin bagi sebagian orang sesuatu aja, karena pantai yang indah terhampar di sepanjang garis pantai selatan Gunungkidul. Anda dapat mengunjungi pantai-pantai yang berdekaan dengan sat tiket masuk sekali saja. Sepuasnya deh... Misal pantai Drini, Kukup, Baron, Indrayanti, Pok Tunggal, Sepanjang, Siung, Sundak, dan masih banak lagi. Pasirnya putih, bersih dan masih asri.. Ayo datang aja ke Gunungkidul.

Selengkapnya...

Kamis, 13 Juni 2013

Pada dasarnya Pancasila merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, tidak mungkin sila satu berdiri sendiri dan tidak tergantung sila yang lain. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila yang mendasari sila-sila selanjutnya yaitu, sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sila Persatuan Indonesia, sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta sila Keadilan Sosial Seluruh Rakyat Indonesia. Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memiliki landasan nilai/asas Ketuhanan, karena sila ini dilandasi oleh sila pertama, kemudian sila Kemanusiaan melandasi sila-sila selanjutnya, hingga pada sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila keadilan dilandasi oleh nilai Ketuhanan, Kemanusiaam, Persatuan, Kerakyatan, untuk mewujudkan keadilan sosial yang merupakan tujuan bangsa dan negara Indonesia yakni yang tertuang dalam sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam memahami Pancasila, khususnya sila kemanusiaan yang adil dan beradab, serta sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan keseharian adalah dengan mengerti betul apa hakikat Pancasila, dengan mengetahui makna filosofis Pancasila hendaknya setiap warga negara mampu memahami dan menghayati serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan sosial masyarakat, dan negara. Dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarya manusia Indonesia tidak lepas dari kelima nilai dalam Pancasila, sesuatu yang normatif perlu diterapkan dalam kehidupan manusia. Sesuai dengan hakikat sila kedua yakni Kemanusiaan, sesungguhnya manusia Indonesia pun sama dengan manusia-manusia lainnya, dengan kemanusiaanlah manusia menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Perikemanusiaan menjadi sesuatu yang melekat dengan hakikat manusia, untuk diimplementasikan dalam kehidupan, manusia harus bertindak sesuai dengan asas kemanusiaan untuk melindungi hak-hak asasi manusia yang senantiasa beriringan dengan perikemanusiaan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan tujuan negara Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka setiap warga negara harus memahami keempat nilai yang melandasi nilai Keadilan, Keadilan Sosial harus sesuai dengan nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai Kerakyatan. Adanya pelanggararan norma atau nilai dalam Pancasila tidak mungkin mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mahasiswa sebagai generasi penerus pembangunan bangsa Indonesia, memiliki peran yang krusial dalam perihal penanaman nilai-nilai Pancasila, untuk membangun kesadaran kolektif, mahasiswa juga harus peduli terhadap penanaman dan pengahayatan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Apabila ditanya bagaimana mahasiswa dalam memahami sila kedua dan sila kelima, sudah tentu harus mempalajari seluk-beluk Pancasila secara filosofis maupun praktis untuk memahami kelima sila dalam Pancasila, karena kelima sila merupakan suatu kesatuan, tidak dapat hanya secara parsial dalam implementasinya dalam kehidupan. Apabila kita melalaikan nilai-nilai Ketuhanan dan kemanusiaan, maka akan mustahil mencapai keadilan. Ketika mengabaikan perikemanusiaan, sangat mustahil untuk mewujudkan nilai kemanusiaan dalam kehidupan. Pembelajaran dan penghayatan nilai-nilai Pancasila harus komprehensif dan mengakar serta senantiasa diimplementasikan dalam segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dimulai dari kesadaran individu, yang diimplementasikan secara positif dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dilanjutkan untuk membangun kesadaran kolektif mengenai internalisasi nilai-nilai Pancasila. Apalagi untuk para pengambil kebijakan politik atau petinggi negara, penghayatan dan implementasi nilai-nilai Pancasila sudah wajib harus dilaksanakan karena untuk mewujudkan kesadaran kolektif, hendaknya orang yang berpengaruh dalam negara juga mengimplementasikannya sehingga dapat menjadi pion atau pelopor kebaikan bagi orang lain. Selengkapnya...

Minggu, 05 Mei 2013

Kearifan lokal merupakan khasanah tata nilai kehidupan yang menyatu dalam bentuk kepercayaan, budaya dan adat istiadat. Kebudayaan dipakai manusia untuk beradaptasi dan menghadapi lingkungan tertentu, agar manusia dapat melaksanakan hidupnya dan memenuhi kebutuhannya, serta hidup lebih baik Kebudayaan Mentawai dapat dianalisis dari segi kosmologi atau kosmogoninya. Kebudayaan Mentawai mempunyai pandangan yang unik mengenai alam-semesta, dan menjunjung tinggi adat istiadat mereka. Sebagaimana bagaian lain dari Indonesia yang memiliki kebudayaan dan ciri khasnya sendiri. Mentawai pun demikian. Kebudayaan Mentawai mengacu pada kepercayaan asli Orang Mentawai, yaitu arat sabulungan. Kepercayaan ini dipakai Orang Mentawai untuk memahami lingkungannya, guna mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan bagi Orang Mentawai berarti adanya keselarasan hidup dengan lingkungan. Pemahaman berdasarkan arat sabulungan adalah acuan Orang Mentawai untuk menentukan wilayah hunian, lahan hutan dan hubungan sosial diantara mereka. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai Kosmologi Mentawai, maka dapat diunduh file presentasinya DISINI. Selengkapnya...

Selasa, 26 Maret 2013

Merokok merupakan sesuatu hal yang tidak asing bagi mahasiswa, karena memang banyak mahasiswa yang mengkonsumsi rokok setiap hari. Banyak alasan mengapa mahasiswa merokok, beberapa diantaranya seperti alasan untuk mengisi waktu senggang, menghilangkan kepenatan, ‘teman’ ketika mencari inspirasi atau sekedar ikut-ikutan teman sepermainannya, dan masih banyak alasan subyektif lainnya. Merokok memang menjadi hal yang paradoks, digemari sekaligus dihindari, terutama bagi orang yang menyadari dampak negatif dari merokok. Banyak perokok yang menjadi kecanduan dengan rokok, mereka seakan-akan kehilangan sebagian hal penting dalam hidupnya, ketika ia tidak merokok. Padahal, mereka menyadari bahaya meokok bagi kesehatannya, tetapi mereka tetap bersikeras merokok. Apalagi mahasiswa yang kebanyakan masih belum bekerja atau masih memperoleh uang saku dari orang tua. Ketika ia menjadi pecandu rokok dan bergantung dengan rokok, mau tidak mau harus mengeluarkan biaya lebih untuk memenuhi kebutuhan merokoknya. Mahasiswa yang memiliki uang saku berlebih dari pada kebutuhan pokoknya (biaya kost, makan, BBM, Buku Kuliah, dan lainnya), merasa tidak masalah atau dipusingkan dengan pembelian rokok. Akan tetapi menjadi suatu beban bagi mahasiswa, ketika uang saku yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti di atas ternyata dipergunakan juga untuk membeli rokok yang setiap hari dikonsumsi, tentunya akan mengganggu keuangan mahasiswa, sehingga mereka terpaksa meminta dana tambahan terhadap orang tua atau bahkan dapat saja memutuskan untuk meminjam uang terhadap teman atau orang terdekatnya. Apabila mahasiswa tidak pandai dalam mengatur keuangannya, akan terjadi kesulitan dalam pengaturan uang saku. Mahasiswa seharusnya mau belajar lebih bijak dalam mengatur kebutuhan hidupnya, karena dalam kehidupan mahasiswa adalah waktu yang cocok untuk memulai kehidupan yang lebih mandiri, bijaksana dalam menentukan pemenuhan kebutuhan, mampu membedakan mana hal yang merupakan kebutuhan wajib dan mana hal yang hanya merupakan keinginan dan kebutuhan sekunder. Oleh karena itu, uang saku yang telah diperhitungkan sebelumnya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mahasiswa, maka dapat terbelanjakan sebagaimana mestinya. Selengkapnya...

Selasa, 19 Maret 2013

Perdamaian merupakan sesuatu hal dengan tidak ada pertentangan, permusuhan serta penindasan pada hal tertentu . Perdamaian merupakan sesuatu hal yang dianggap sebagai ideal untuk suatu bangsa yang multikultur. Indonesia merupakan negara yang multikultur, dengan berbagai suku bangsa, budaya, serta agama atau kepercayaan. Perdamaian akan menciptakan integrasi dalam sistem sosial. Persatuan bangsa sangat perlu dalam proses pembangunan nasional. Persatuan bangsa tidak lepas dari kondisi bangsa yang kondusif, tidak ada penindasan, alienasi, dan diskriminasi. Indonesia mengalami perkembangan ekonomi yang pesat akhir-akhir ini, mampu bertahan dari krisis global. Hal ini merupakan suatu prestasi bangsa, tetapi kita juga tidak boleh menutup mata dengan segenap persoalan yang tengah dihadapi bangsa. Belum lama, konflik berdarah di Lampung, di Poso, dan di daerah lain di Indonesia, serta sejumlah catatan terorisme patut kita jadikan perhatian. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apakah perdamaian sulit diwujudkan? Kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia, sudah seharusnya empati terhadap persoalan bangsa ini. Kita jangan lagi apatis terhadap semua persoalan yang tengah dihadapi bangsa. Bagaimana kesejahteraan sosial bisa terwujud, apabila kita sebagai generasi muda tidak peduli terhadap bangsa sendiri? Konflik yang timbul, merupakan sesuatu hal yang didahului oleh sebuah kesalahpahaman dan tidak adanya komunikasi yang efektif antar pihak yang terlibat konflik. Berawal dari prasangka terhadap golongan tertentu, kemudian menciptakan stereotip terhadap golongan tersebut, dan meningkat lagi menjadi sebuah sikap jarak sosial, puncaknya terhadap diskriminasi yang kemudian pecah menjadi konflik. Tidak terkecuali konflik agama, yang sama penyebabnya. Padahal, apabila kita sebagaimasyarakat yang multikultur, dengan segenap perbedaan, hendaknya selalu menjalin komunikasi yang baik dan efektif, sehingga kemungkinan timbulnya konflik dan gejala-gejala konflik dapat diminimalisir bahkan dicegah. Saling menghargai perbedaan, toleransi dan menjalin komunikasi efektif adalah suatu upaya yang harus serentak dilakukan bersama-sama oleh bangsa Indonesia. Selengkapnya...

 


Blogger Template By LawnyDesigns