Kesenian musik Tanjidor adalah kesenian musik khas masyarakat Betawi yang merupakan hasil asimilasi antara budaya Betawi dan Eropa pada masa kolonial. Tanjidor merupakan kesenian musik yang memiliki nilai historis yang menggambarkan proses terbentuknya kesenian musik tersebut. Tanjidor dimainkan secara kelompok oleh beberapa orang, tanjidor terdiri dari alat musik tiup dan pukul serta alat musik pendukung. Aksiologi merupakan suatu cabang filsafat yang utama dalam megkaji hakikat nilai, memiliki berbagai teori tentang nilai, seperti pengertian nilai, klasifikasi nilai, hierakhi nilai, subjektivisme dan objektivisme. Dalam kesenian musik Tanjidor, digunakan objek formal atau sudut pandang pengkajian teori klasifikasi nilai. Klasifikasi Nilai yakni pengolongan nilai-nilai yang terkandung dalam objek material. Teori klasifikasi nilai yang digunakan adalah teori klasifikasi nilai menurut The Liang Gie. Kemudian dapat durumuskan hasil berupa nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam kesenian musik tanjidor. Nilai-nilai filosofis dalam kesenian musik Tanjidor adalah nilai ekonomis, nilai kejasmanian, nilai hiburan, nilai sosial, dan nilai estetis. Nilai ekonomis yang erat dengan keamanan ekonomi, yakni terkandung dalam pertunjukkan Tanjidor dengan adanya honor yang diterima oleh para pemain musik tersebut. Nilai kejasmanian yang berhubungan dengan kesehatan dan kenyamanan badan, yakni terkandung juga dalam Tanjidor karena pertunjukkan musik tersebut dapat memberikan kenyamanan untuk pemain musik dan pendengar musik Tanjidor. Nilai Hiburan juga terdapat dalam kesenian musik Tanjdior, karena dalam pertunjukkannya memang menghibur masyarakat yang menyaksikan pertunjukkan. Nilai Sosial yang terkandung dalam kesenian musik Tanjidor adalah kebersamaan, solidaritas dari pemain musik. Nilai estetis adalah keindahan irama musik yang dihasilkan oleh pertunjukkan Tanjidor. Relevansi nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian musik Tanjidor terhadap masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Betawi adalah sebagai refleksi untuk kehidupan yang berakar dari nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai dalam kearifan lokal yang berakar dari nilai-nilai luhur Pancasila merupakan salah satu solusi dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan suatu pijakan dalam berprinsip khususnya dalam hal kebudayaan. Setiap manusia tentu berbudaya, dan budaya tentu mempengaruhi kehidupan manusia. Oleh karena itu, Kebudayaan menjadi salah satu hal yang utama dalam kehidupan manusia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments
Posting Komentar