Waktu Menurut Orang Mentawai Waktu menurut Orang Mentawai adalah sesuatu yang dapat dibagi. Pembagian waktu Orang Mentawai ditandai dengan gejala alam yang berhubungan dengan kondisi fisik dalam keegiatan mereka sehari-hari. Waktu dimulai pada pergantian antara siang hari dan malam, saat para roh dan makhluk supranatural mulai beraktifitas. Pembagian itu adalah ; Hari dimulai saat senja, dan disebut anam soibo atau hari diantara siang dan malam, sekitar pukul 18.00. waktu disaat manusia mulai beristirahat. Inep amainepman atau keadaan sudah remang-remang. Ada juga yang menyebutnya takinining atau mulai ada bunyi-bunyian binatang malam, yaitu sekitar 18.30. waktu datangya malam, ditandai dengan keluarnya bintang malam. Inem nia atau malam sekitar pukul 19.00. menunjukan adanya gelap pada suasana lingkungan. Amerep ma tasule atau anak-anak sudah pergi tidur, yaitu sekitar pukul 20.00. pada saat ini anak-anak kecil sudah bermimpi dan jiwa mereka sedang pergi mengunjungi tempat-tempat yang mereka datangi pada siang hari. Ama kagepgepman atau sudah mulai mengantuk, yaitu sekitar pukul 21.00. orang dewasa saat ini sudah mulai tidur. Uneng tasule anak kecil sudah nyenyak tidurnya, sekitar pukul 22.00. Gepgep atau saat mengantuk bagi orang dewasa yang terlambat tidur, yaitu sekitar pukul 23.00. Karaektat manua atau tengah mala, sekitar pukul 24.00. pada waktu ini keadaan benar-benar sunyi dan tidak ada lampu sama-sekali. Semua orang pergi tidur. Aipengan aku atau saya sudah terlelap. Tidak ingat apa-apa lagi, sekitar pukul 01.00. Loisi bilou atau terdengar teriakan bilou semacam siamang. Sekitar pukul 02.00-03.00. saat ini siamang mulai berteriak, pertanda perpindahan suasana dari malam ke jelang dini hari. Toki gougou siboiki atau ayam mulai bangun. Menunjukan ayam mulai gusar menghirup udara pagi, tetapi belum ada cahaya yang keluar. Suasana ini sekitar pukul 04.00. Toki gougou patoknia atau ayam mulai berkokok, tetapi masih malas turun dari dahan-dahan, sekitar pukul 04.30. Aipatautawat kamanua atau matahari mulai keluar (fajar) ayam-ayam sudah turun dari dahan-dahan, babi-babi mulai gelisah di kandangnya karena ingin bermain lumpur. Waktu ini diterangai sekitar pukuk 05.00. Maipuru piele atau keadaan remang-remang, saat mulai nampak bentuk-bentuk sekitar seperti pohon, binatang dan batu. Cahaya matahari mulai masuk di celah-celah batang pohon dan memberi bentuk pada benda-benda sekitar, pada pukul 05.30. Amasara bagnan atau matahari mulai menampakkan dan benda-benda sudah jelas terlihat sekitar pukul 06.00. Simasegge atau pagi hari ditandai dengan munculnya matahari secara penuh dan alam semesta sudah tampak bentuknya. Waktu ini berkisar antara pukul 07.00-09.00. Pauteluat gougou atau ayam beretelur. Ditandai dengan berkoteknya ayan betina secara bersahutan. Ayam betina terlihat gelisah, berlarian hendak bertelur, sekitar pukul 09.00-11.00. Diot sulu atau matahari berdiri tepat diatas kepala. Ditandai dengan hilangnya bayang-bayang, sekitar pukul 12.00. Atu reureuwat sulu atau matahari mulai bergerak, sekitar pukul 13.00. Gilik sulu atau matahari condong. Posisi matahari sudah mengarah ke barat cakrawala, sekitar pukul 14.00. Pasiroigenan gougou kasereo atau ayam sedang bermain dan menuju dahan/ranting pada pukul 15.00. Pasiroigenan gougou ka uma atau ayam sudah kembali ke uma. Ayam-ayam sudah naik ke ranting dan dahan pohon di sapou, sekitar pukul 17.00. Pasikut sagu atau memasak sagu. Ditandai dengan kegiatan maum ibu yang sedang memasak sagu untuk makan malam, sekitar pukul 17.30.