Jumat, 04 Mei 2012

Jakarta merupakan sebuah nama kota yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang menjadi pusat pemerintahan sekaligus menjadi kota metropolitan sebagai pusat bisnis dan perekonomian. Jakarta juga belum lepas dari citra kota sibuk dengan jalanan macet, kota banjir pada musim hujan. Jakarta dengan segala predikat yang melekatinya, masih saja menimbulkan daya tarik bagi sejumlah orang untuk berurban ke kota terbesar di Indonesia tersebut. Dengan banyaknya penduduk di Jakarta yang terdata oleh BPS atau Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 yakni sebanyak 9.607.787 jiwa, padahal luas Jakarta hanya 740,3 Km2 dengan kepadatan 12.978 jiwa/km2, banyak diantara penduduk Jakarta adalah pendatang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Jumlah penduduk Jakarta melaju pesat karena berbagai faktor, salah satunya adalah Urbanisasi. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Perlu diketahui pula bahwa urbanisasi dibedakan menjadi dua, yaitu migrasi penduduk dan mobilisasi penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk menetap di daerah tujuan. Mobilisasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bersifat sementara saja. Seseorang melakukan urbanisasi bukan tanpa alasan, tetapi ada alasan yang kuat dalam niatnya untuk berpindah ke kota, seperti ajakan dari orang terdekat, terdesak kebutuhan ekonomi, impian pribadi, informasi media massa, serta alasan lainnya. Jakarta memiliki daya tarik yang membuat orang menjadi ingin pergi untuk migrasi atau mobilisasi ke sana. Daya tarik tersebut seperti kehidupan kota Jakarta yang modern, sarana dan prasarana yang lebih lengkap, banyak lapangan kerja serta pendidikan sekolah atau perguruan tinggi yang lebih baik kualitasnya. Selain itu, ada juga dorongan seseorang yang sepertinya terpaksa pergi ke Jakarta, seperti paksaan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, hal ini dapat terjadi karena kondisi saat ini di desa mulai berkurangnya luas lahan pertanian, atau juga karena menjadi pengangguran di desa. Selain itu dapat juga disebabkan alasan ketadakcocokan hidup di desa, karena mungkin memiliki sebuah impian hidup di kota metropolitan seperti Jakarta, sehingga dirinya lebih terdorong untuk hijrah ke Jakarta. Terlepas dari penyebab orang-orang pergi ke Jakarta, dampak dari urbanisasi ada yang menjadi permasalahan, yakni kemiskinan. Hal yang bermula dari meningkatnya tuna karya atau orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, didukung oleh masalah perumahan yang sempit yang tidak memenuhi standar kesehatan yang kemudian dapat menimbulkan lingkungan yang rawan permasalahan sosial, dan kriminalitas. Oleh karena itu, perlu upaya mengkritisi terhadap fenomena urbanisasi ini, dengan meningkatnya jumlah penduduk sudah semestinya dilakukan upaya peningkatan lapangan pekerjaan, fasilitas umum yang memadai, aparat penegak hukum, ketersediaan pangan serta hal-hal lainnya yang perlu dipecahkan untuk menghasilkan solusi yang lebih baik.

0 comments

Posting Komentar

 


Blogger Template By LawnyDesigns