Tampilkan postingan dengan label Filsafat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Filsafat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Mei 2013

Kearifan lokal merupakan khasanah tata nilai kehidupan yang menyatu dalam bentuk kepercayaan, budaya dan adat istiadat. Kebudayaan dipakai manusia untuk beradaptasi dan menghadapi lingkungan tertentu, agar manusia dapat melaksanakan hidupnya dan memenuhi kebutuhannya, serta hidup lebih baik Kebudayaan Mentawai dapat dianalisis dari segi kosmologi atau kosmogoninya. Kebudayaan Mentawai mempunyai pandangan yang unik mengenai alam-semesta, dan menjunjung tinggi adat istiadat mereka. Sebagaimana bagaian lain dari Indonesia yang memiliki kebudayaan dan ciri khasnya sendiri. Mentawai pun demikian. Kebudayaan Mentawai mengacu pada kepercayaan asli Orang Mentawai, yaitu arat sabulungan. Kepercayaan ini dipakai Orang Mentawai untuk memahami lingkungannya, guna mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan bagi Orang Mentawai berarti adanya keselarasan hidup dengan lingkungan. Pemahaman berdasarkan arat sabulungan adalah acuan Orang Mentawai untuk menentukan wilayah hunian, lahan hutan dan hubungan sosial diantara mereka. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai Kosmologi Mentawai, maka dapat diunduh file presentasinya DISINI. Selengkapnya...

Selasa, 13 November 2012

Utilitarianisme Prinsip Kegunaan : “Suatu tindakan harus dianggap BETUL sejauh cenderung mendukung kebahagiaan, SALAH sejauh menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan. Dengan kebahagiaan dimaksud kesenangan (pleasure) dan kebebasan rasa sakit dan tiadanya kebahagiaan.” - Ia mengkritik pandangan Bentham bahwa kesenangan dan kebahagiaan harus diukur secara kuantitatif. - Ia berpendapat bahwa kualitasnya perlu dipertimbangakan juga, karena ada kesenangan yang lebih tinggi mutunya dan ada yang lebih rendah. - Kesenangan manusia harus dinilai lebih tinggi daripada kesenangan hewan, tegasnya nikmat rohani juga penting disamping nikmat jasmani, dan kesenangan orang seperti Sokrates lebih bermutu dari pada kesenangan orang tolol. - Kualitas kebahagiaan dapat diukur secara empiris, yaitu kita harus berpedoman pada orang bijaksana dan berpengalaman dalam hal ini. Orang seperti itu dapat memberi kepastian tentang mutu kesenangan. - Kebahagiaan yang menjadi norma etis adalah kebahagiaan semua orang yang terlibat dalam suatu kejadian, bukan kebahagiaan satu orang saja yang barangkali mempunyai status khusus. Hal ini menunjukkan bahwa Mill sangat menolak tuduhan bahwa utilitarianisme adalah etika yang egois. - Kebahagiaan satu orang tidak pernah boleh ditempatkan di atas kebahagiaan orang lain, betapa pun pentingnya, kedudukannya dalam masyarakat. - Jadi, perbuatan dinilai baik, jika kebahagiaan melebihi ketidakbahagiaan, di mana kebahagiaan semua orang yang terlibat dihitung dengan cara yang sama. Asosiasi Psikologis  manusia secara kodrati bersifat sosial, berarti ia meminati orang lain. Ia nikmat apabila orang lain merasa nikmat. Lama kelamaan terjadi asosiasi psikologis antara gagasan tentang nikmat orang lain dengan kebahagiaannya sendiri. Selengkapnya...

Sabtu, 02 Juni 2012

Kesenian musik Tanjidor adalah kesenian musik khas masyarakat Betawi yang merupakan hasil asimilasi antara budaya Betawi dan Eropa pada masa kolonial. Tanjidor merupakan kesenian musik yang memiliki nilai historis yang menggambarkan proses terbentuknya kesenian musik tersebut. Tanjidor dimainkan secara kelompok oleh beberapa orang, tanjidor terdiri dari alat musik tiup dan pukul serta alat musik pendukung. Aksiologi merupakan suatu cabang filsafat yang utama dalam megkaji hakikat nilai, memiliki berbagai teori tentang nilai, seperti pengertian nilai, klasifikasi nilai, hierakhi nilai, subjektivisme dan objektivisme. Dalam kesenian musik Tanjidor, digunakan objek formal atau sudut pandang pengkajian teori klasifikasi nilai. Klasifikasi Nilai yakni pengolongan nilai-nilai yang terkandung dalam objek material. Teori klasifikasi nilai yang digunakan adalah teori klasifikasi nilai menurut The Liang Gie. Kemudian dapat durumuskan hasil berupa nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam kesenian musik tanjidor. Nilai-nilai filosofis dalam kesenian musik Tanjidor adalah nilai ekonomis, nilai kejasmanian, nilai hiburan, nilai sosial, dan nilai estetis. Nilai ekonomis yang erat dengan keamanan ekonomi, yakni terkandung dalam pertunjukkan Tanjidor dengan adanya honor yang diterima oleh para pemain musik tersebut. Nilai kejasmanian yang berhubungan dengan kesehatan dan kenyamanan badan, yakni terkandung juga dalam Tanjidor karena pertunjukkan musik tersebut dapat memberikan kenyamanan untuk pemain musik dan pendengar musik Tanjidor. Nilai Hiburan juga terdapat dalam kesenian musik Tanjdior, karena dalam pertunjukkannya memang menghibur masyarakat yang menyaksikan pertunjukkan. Nilai Sosial yang terkandung dalam kesenian musik Tanjidor adalah kebersamaan, solidaritas dari pemain musik. Nilai estetis adalah keindahan irama musik yang dihasilkan oleh pertunjukkan Tanjidor. Relevansi nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian musik Tanjidor terhadap masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Betawi adalah sebagai refleksi untuk kehidupan yang berakar dari nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai dalam kearifan lokal yang berakar dari nilai-nilai luhur Pancasila merupakan salah satu solusi dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan suatu pijakan dalam berprinsip khususnya dalam hal kebudayaan. Setiap manusia tentu berbudaya, dan budaya tentu mempengaruhi kehidupan manusia. Oleh karena itu, Kebudayaan menjadi salah satu hal yang utama dalam kehidupan manusia. Selengkapnya...

Selasa, 06 Maret 2012

Indonesia merupakan negara besar, terbentang luas dari Sabang samapai Merauke dengan beratus suku yang ada, Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah. Potensi dalam pengembangan sumber daya perikanan, pertanian, pertambangan, perindustrian dan industri kreatif yang merupakan penggerak perekonomian negara, selain itu tidak kalah penting juga dengan sumber daya manusia Indonesia, para generasi muda bangsa ini mempunyai kewajiban dalam turut serta melaksanakan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Sebagian dari generasi muda tersebut adalah para mahasiswa seluruh Indonesia, mahasiswa sebagai kaum intelektual seharusnya memiliki kepekaan tinggi terhadap persoalan bangsa, mengkritisi berbagai persoalan yang terjadi di sekitarnya, banyak persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini, mulai dari masalah hukum, perekonomian, lingkungan hidup, serta yang sering dibahas juga adalah masalah sosial yang terjadi menyeluruh di bangsa ini.
Ketimpangan sosial di Indonesia telah menjadi sebuah masalah yang kompleks dalam hal penyebab terjadinya dan akibat dari ketimpangan sosial tersebut. Ketimpangan sosial merupakan masalah kehidupan sosial yang didalamnya terdapat hubungan sosial antar masyarakat dan hubungan antara masyarakat dengan pemimpin negara, contoh ketimpangan sosial seperti kemiskinan. Ketimpangan tersebut terjadi karena hubungan tersebut tidak berjalan harmonis atau sejalan. Karena di dalam hubungan sosial yang harmonis adalah terdapat sebuah hasil hubungan yang mempunyai manfaat bersama, dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, ketimpangan yang terjadi dalam bangsa Indonesia, salah satu penyebabnya adalah ketidak harmonisan tersebut, hal ini bisa saja terjadi karena komunikasi yang tidak baik antara rakyat dan pemimpin, serta dipengaruhi banyak faktor yang mendukung terjadinya ketimpangan sosial, seperti faktor perekonomian negara, dan lainnya.


Akan tetapi ada suatu permasalah mendasar yang juga mempengaruhi ketimpangan sosial di sekitar kita, yakni persoalan karakter atau kepribadian masyarakat secara umum yang menjadi kebiasaan kurang baik, ini dapat dilihat dalam pola pikir dan prinsip kerja serta sifat-sifat umum masyarakat pada umumnya. Sifat-sifat dasar moral seperti kejujuran, kedisplinan, tanggung jawab dan sebagainya. Permasalahan moral ini sangat mempengaruhi kehidupan seseorang karena akan membentuk suatu watak dan kebiasaan seseorang, sehingga apabila dalam perjalanan hidup seseorang manusia tidak mendapat pendidikan karakter dengan baik, dapat dipastikan mereka akan menjadi pribadi-pribadi yang bermoral-etis kurang baik. Sebagai contoh, kebiasaan mencontek memang dianggap wajar oleh siswa atau pun mahasiswa sekalipun. Padahal, telah disadari bahwa mencontek merupakan tindakan yang tidak terpuji dan merupakan suatu pertanda dari ketidak mampuan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal. Akan tetapi, seperti yang terlihat saat ini, banyak orang yang menghalalkan mencontek, apabila ditinjau dari filsafat moral atau etika, ini merupakan fenomena keputusan atau tindakan seseorang yang tidak didasari pertimbangan kesesuaian dengan norma dan persetujuan hati nurani. Jadi orang yang mencontek, mempunyai suatu motivasi tertentu, misalkan ingin mendapat nilai A, kemudian orang yang mencontek karena melihat situasi dan kondisi sekitar, misal seseorang berani mencontek karena pengawasan yang lemah, dan hal ini berpengaruh pada seseorang dalam memahami bentuk perbuatan tersebut, yakni mencontek dianggap sebagai sesuatu yang biasa, dan mereka juga melihat dampak secara langsung, yakni berhasil mendapat nilai A, akan tetapi sesungguhnya orang yang mencontek adalah orang yang mengabaikan norma dan hati nurani.
Dari fenomena mencontek tersebut,dapat dikembangkan lagi ke dalam fenomena yang lebih luas lagi, seperti korupsi, serta banyak lagi tindakan yang sangat mengabaikan norma dan hati nurani manusia. Dengan banyaknya pelaku perbuatan-perbuatan yang seperti telah dicontohkan sebelumnya, besar kemungkinan untuk terbentuk suatu kebiasaan masyarakat yang diasumsikan wajar, akan tetapi norma dan hati nurani seseungguhnya telah terabaikan. Kebisaan inilah yang telah menjerumuskan masyarakat pada ketimpangan hidup dan akan berdampak pada sekelilingnya.
Untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan tersebut dirasa sangat sulit, akan tetapi akan lebih baik apabila ada upaya bersama untuk memabangun karakter bangsa secara umum menjadi lebih baik. Dengan perbaikan karakter masyarakat, pendidikan ini bisa dilakukan di mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat hingga lingkungan pendidikan formal atau sekolah. Dengan melakukan pendidikan karakter atau moral sedini mungkin dan secara terus menerus akan menumbuhkan suatu karakter positif yang bisa diharapkan menjadi pribadi yang baik. Dan diharapkan bangsa ini mempunyai generasi muda penerus yang selain potensial dalam bidang keilmuan, akan tetapi berkepribadian yang baik.

Selengkapnya...

Sabtu, 03 Maret 2012

Filsafat India, agama dan budaya menjadi menggenang dan mati karena aturan Islam dan Inggris selama berabad-abad. Dominasi Inggris didahului oleh kekuasaan Islam merubah budaya dan peradaban. Dominasi politik mengakibatkan perbudakan mental India. Orang-orang India ortodoks menciptakan dinding adat istiadat, ritual, upacara dan perbedaan sosial dalam rangka melestarikan pemikiran asli dan budaya mereka. Hal ini karena rasa tidak aman bahwa mereka ingin memiliki dinding tertutup untuk agama mereka. Mereka tumbuh lebih konservatif. Mereka menahan diri dari petualangan berani di alam pikiran. Keinginan untuk pelestarian filsafat lama dan tradisional adalah perhatian pertama mereka. Mereka mendirikan tembok pemisahan, perbedaan dan eksklusivitas. Mereka ingin aman, tertutup dan menyatu. Jika ada yang mencoba untuk memecahkan tembok tertutup mereka, dia disiksa kejam. Mereka menjadi berpandangan sangat sempit. Dalam masyarakat dan agama tertutup ritual, upacara, adat dan tradisi menjadi tertinggi. Orang menjadi kurang introspektif. Di bawah dinding meletakkan semangat mati di India.

Selain itu, orang India mencoba untuk mengkompensasi inferioritas mereka saat ini dengan menyanyikan kemuliaan Veda masa lalu mereka dan filsafat Upanisadik. Mereka berpikir bahwa kitab-kitab kuno dan pikiran mereka kepada kita sistem filsafat yang tertinggi dan bahwa ruang lingkup dan ekstensi mereka begitu luas yang tidak mungkin ada perkembangan dari setiap pemikiran baru. Ide-ide tertinggi dan paling mulia terkandung di dalamnya. Bagaimana bisa setiap pemikiran baru muncul, ketika suatu literatur yang luas dan ekstensif sudah ada dalam pemikiran India? Para pemikir India dipahami bahwa Veda dan Upanisad adalah yang tertinggi, yang terbaik dan terluas di alam filsafat. Mereka begitu luas bahwa sama sekali tidak ada ruang untuk filsafat India tumbuh secara independen. Orang-orang abad pertengahan memandang ke masa lalu untuk panduan. Sikap mereka adalah regresif bukan progresif. Usia abad pertengahan mulai melacak semua kemajuan ilmiah, vis. Aeroplane, bom, mobil, dll, dari Veda. Mu dipahami bahwa semua jenis cabang pengetahuan, vis. Ekonomi, politik, fisika, kimia, teknik, matematika, dll, yang terkandung dalam Veda.


Keutamaan yang menonjol dari Filsafat India Kontemporer

Masa ini adalah masa renaisans. Ini terdiri dalam kebangkitan masa lalu dan evolusi pikiran-pikiran baru dan sistem filsafat. Ada pertumbuhan, sintesis dan evolusi, konsep dan prinsip-prinsip moral dalam pemikiran renaisans. Sedangkan nilai-nilai dasar itu dalam bentuk mentah, pemikiran India modern menciptakan dan nilai-nilai baru yang nyata. Ini mengubah bentuk dan tekstur bahan dari masa lalu. Ini membuka kebenaran kuno. Pemikir modern mempunyai susunan yang baru dari kebenaran-kebenaran yang pokok pada masa lalu, dan mereka juga membuang prinsip-prinsip yang telah banyak diterima, yang mereka anggap menjadi tidak benar dan sampah.
Sementara filsafat India kontemporer adalah pertumbuhan asli, ia memiliki keutamaan dasar tertentu. Karakteristik utamanya adalah sebagai berikut:

1. Sikap positif terhadap dunia
2. Pandangan kosmik dan spiritualistic
3. Pandangan integral dan sintetis
4. Rekonsiliasi theisme dan absolutism
5. Monisme Roh dan Materi
6. Aktivisme diri dan persekutuan rohani
7. Evolusi Supermen atau Kaum Gnostik
8. Pendekatan baru untuk keselamatan
9. Dinamisme, keterbukaan dan katolisitas
10. Kecenderungan Humanistik


#sumber asli adalah buku Contemporary Indian Philosophy karya Rama Shanker Srivastava.
Selengkapnya...

Rabu, 16 November 2011

Cabang-cabang Filsafat

1. Metafisika
Metafisika adalah ilmu yang membahas hakekat dibalik sesuatu yang ada. Metafisika dibagi menjadi dua yakni Metafisika Umum dan Khusus.
a. Metafisika Umum (Ontologi)
Cabang metafisika yang mempelajari yang "ada"
b. Metafisika Khusus
* Teodice = Filsafat yang membahas tentang adanya Tuhan.
* Antropologi Metafisik = Filsafat yang membahas tentang hakikat dibalik adanya manusia.
* Kosmologi = Filsafat yang membahas hakikah dibalik adanya Alam Semesta.
2. Epistemologi
Epistemologi adalah cabang Filsafat yang membahas tentang hakekat pengetahuan.
Dalam Epistemologi perlu diperhatikan tiga hal yang utama yakni:
a. Hakikat = terbagi menjadi Idealisme dan Realisme
b. Sumber = Otoritas, Rasio, Empiri (pengalaman), Intuisi.
c. Verivikasi (Uji Kebenaran)
* Korespondensi = sesuai dengan kenyataan.
* Koherensi = sesuai dengan teori.
* Pragmatis = benar karena ada manfaatnya

3. Aksiologi
Aksiologi adalah cabang Filsafat yang membahas hakikat nilai (value).
Dalam Aksiologi dibagi menjadi dua bidang yakni :
a. Etika = Cabang Filsafat yang membahas hakikat moral
b. Estetika = Cabang Filsafat yang membahas hakikat keindahan
4. Logika
Logika adalah cabang Filsafat yang menyelidiki cara berpikir yang valid/tepat.
Selengkapnya...

Kamis, 15 September 2011

Saya adalah seorang yang baru mulai mempelajari FILSAFAT, sebelum saya memulai masuk kuliah, banyak orang di sekitar saya yang bertanya dan berkomentar mengenai pilihan saya untuk mempelajari Filsafat.Setelah saya mendapat komentar banyak tentang filsafat, mayoritas pendapat mereka tentang filsafat adalah sebuah pernyataan yang negatif.

Ada komentar kalau Filsafat adalah sebuah ilmu yang akan sia-sia setelah kita mempelajari. Filsafat itu akan membuat seseorang menjadi GILA, dan mempelajari Filsafat di bangku perkuliahan akan sulit memperoleh pekerjaan di masa akan datang. MEnurut saya itu adalah statemen dangkal yang perlu diluruskan. Agar paradigma kebanyakan orang terhadap Filsafat, akan menjadi positif.

Bagi saya, tidak ada sebuah ilmu yang tidak mempunyai manfaat bagi manusia.
Filsafat adalah sebuah ilmu yang menginduki segala ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia.
Filsafat juga bisa diartikan kebijaksanaan. Filsafat mengjarkan dari yang sudah tahu menjadi lebih tau dan kemudian akan menemukan suatu hakikat.

Karena Filsafat bersifat subjektif, maka setiap orang dapat mengartikan apa pengertian filsafat itu sendiri. Saya mohon partisipasi saudara, untuk berdiskusi mengenai Filsafat. Terima Kasih



Selengkapnya...

 


Blogger Template By LawnyDesigns